Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Puisi R.A Kartini, Pas untuk hari Kartini Sangan Puitis

Puisi  Kartini | ibu kita kartini lahir pda 21 April 1879 di Jepara, dan dia adalah salah satu pelopor dari banyak sekali para wanita di indonesia, dia menjadi pelopor kebangkita wanita yang ada pribumi.
Kumpulan Puisi R.A Kartini
Kumpulan Puisi R.A Kartini

Kumpulan Puisi R.A Kartini, Pas untuk hari Kartini

puisi adalah salah satu apresiasi dari banyak sastrawan yang memiliki kekaguman  terhadap beliau dan dituangkan dalam puisi yang sangat puitis, di bawah ini berbagai kutipan puisi dari karya orang lain pastinya, karna penulis tidak terlalu mengerti tentang menulis puisi.


Puisi Ibu Kita Kartini

Tak henti – hentinya aku mengucap syukur karena telah memiliki sosok ibu sepertimu
Kau rela memperjuangkan hidup dan matimu untuk melahirkanku kedunia ini
Rela menjagaku selama 9bln meski masih dalam kandungan
Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk membesarkan dan mendidikku
Ibu.. Kasih sayangmu tak kan bertepi
Kepedulianmu selalu di hati
Kau pelipur lara yang kan abadi
Jiwaku hilang jika tanpamu
Baktiku hanya untukmu
Ketulusan hatiku kan ku lakukan hanya untuk membuatmu tersenyum
Meski lakuku selalu membuatmu sedih
Namun kau selalu mendoakan ku dalam setiap doa yang kau panjatkan
Kasih sayangmu tak kan bisa di bayar dengan uang
Kehadiranmu tak kan bisa di gantikan
Kebahagiaanmu adalah obat untuk langkah hidupku
Ibu.. kau selalu mengajarkan kebaikan untukku
Kau selalu mengingatkan ku jika ku berlaku dan berucap salah
Belaian kasihmu mampu mendamaikan hatiku
Terima kasih atas semua yang telah kau berikan pada malaikat kecilmu ini
Selamat hari ibu
Semoga Tuhan selalu menjaga ibu

by : Rifky Nur Ahdini

Sumber: http://muhamadmasruri.blogspot.com/2013/04/puisi-ibu-kita-kartini.html

Layang Kagem Kartini

Raden… Kluwargamu kinurmat
Ajeng… Sliramu endah ing werna
Kartini… Asmamu kawentar ing nuswantara
Bukumu ngowahi sejarah
Ngowahi kodrating wanita
Ngowahi kejeming mangsa
Wanita dikekang
Wanita dibuang
Wanita dialang-alangi
Ora bisa polah
Ora duwe daya
Nglawan ora kuwowo
Bisane mung pasrah
Nrima siksane jiwa
Nanging saiki kabeh wis sirna
Saka luhuring perjuanganmu
Kanggo para wanita supaya ora beda
Ing ngendi ora ana pembates
Antarane kita lan kabeh

Sumber: http://violetsyhptr.blogspot.com/2017/04/puisi-untuk-kartini-dalam-bahasa-jawa.html


Habis gelap terbitlah terang
Hal itulah yang ada di benakmu
Dimana tidak ada pembatas
Antara kita dan mereka
Ingin kau hapuskan pembatas itu
Ingin kau tunjukkan pada mereka
Bahwa tiada yang beda antara
Kau kami dan mereka
Kau korbankan jiwa ragamu
Hidup matimu hanya untuk itu
Kau percaya semangat
Bahwa kami bisa yang mereka lakukan
Usaha semangatmu tak pernah padam
Walau banyak caci maki menghadang
Kau ingin hapuskan dinding perbedaan
Untuk selama-lamanya
Kartini kau tunjukkan kau bisa
Kartini kau inspirasi kami
Kartini kau inspirasi wanita negri ini
Kartini kau ibu bagi kami
Terimakasih atas jasa-jasamu
Jasa-jasa yang telah menuntun kami
Menjadi orang yang pantang menyerah
Menjadi orang yang tak putus asa
Hingga pada akhirnya kami pun
Memetik hasil jeri payahmu
Terimakasih Kartini
Do’a kami selalu bersamamu

Penulis : Pipit Hima Puspi
Sumber: https://mirtvlog.blogspot.com/2015/11/puisi-semangatmu-kartini.html


21 April 1879

Suara tangis bayi mungil
memecah kesunyian
mengubah wajah-wajah yang penuh
dengan harap-harap cemas
menjadi rona kebahagiaan
dari mereka yang menungguimu
terutama ibumu

Kartini, hari itu
engkau dilahirkan
dari rahim ibumu
yang telah berjuang antara hidup dan mati
Saat itu,
Ayah ibumu
bahkan takpernah
menduga
bahwa hari lahirmu akan
menjadi abadi
menjadi hari yang akan dikenang
oleh seluruh bangsa Indonesia
terutama
kaum perempuan
Mereka juga tak mengira
bahwa melalui keturunan mereka
Tuhan
telah menakdirkan anak mereka
untuk menjadi penunjuk jalan
bagi kaum perempuan Indonesia
Hari itu dan untuk selamanya
namamu akan menjadi monumen abadi
bagi bangsa Indonesia
Selamat Ulang Tahun, Raden Ajeng Kartini

Sumber : https://kataucapanterindah.blogspot.com/2018/11/kumpulan-puisi-ra-kartini-menyentuh.html


PUISI KARTINI MASA KINI


Di atas masakan ringan manis sepasang lilin menyala
Tertera angka tanda kau punya usia
Gadis belia yang beranjak dewĘŚsa
Sudah waktunya kau mulai terjaga
Jadilah engkau Kartini masa kini
Terus berlari mengejar matahari
Tetap tegar berdiri menggenggam mimpi
Dalam menghadapi tangan takdir seprti besi
Jadilah perempuan sekuat kerikil karang
Tak akan goyah walau ombak menerjang
Lewati segala rintangan yang menghadang
Demi mencari setitik cahaya terang
Jangan takut pada angin ribut cobaan yang menerpamu
Sebab doa orang tuamu ada dalam detak jantungmu
Dan jangan layu oleh api cobaan yang membakarmu
Tunjukkan pada dunia bahwa engkau mampu

Karya: Dimensi Merah

PUISI DUKA KARTINI

Keanggunannya perlahan mulai menguap
Terbakar globalisasi yang merayap
Perjuangannya pun kian terasa gelap
Semakin langka kaumnya yang gemerlap
Kini seakan emansipasi hanya tameng
Agar hak perempuan semakin mentereng
Kebebasan perlahan mulai melenceng
Nodai pengorbanannya dengan koreng
Mari berfikir dengan cerdik
Sudahkah seluruh perempuan telah terdidik
Mengharumkan nama Kartini yang lentik
Banggakan nusantara dengan prestasi cantik
Duhai kalian kaum wanita
Tak ingatkah pada sosok pelita
Membela hakmu dengan sejuta derita
Demi kalian bebas taklukkan semesta

Oleh: Mheefrhoodheent
jambi
21-04-2016


PUISI KARTINI KARTINI

Aku melihat Kartini berkebaya , saat tujuhbelasan datang ! Anggun menebarkan jutaan pesona . Hingga mata pujangga kehilangan kata . Untuk melukiskan dahsyatnya kehadiran sosok seorang Ibunda !
Aku melihat Kartini menelanjangi dunia ! Mengetuk hiba dari pintu ke pintu nurani yang masih menyisakan belaskasihan . Perihal perut anak-anaknya menyimpan haus dan letih . Menghentikan tangis si kecil yang diburu pedihnya kelaparan dari waktu ke waktu .
Aku melihat Kartini tak bisa lagi berkirim surat untuk sekedar memberikan pesan .
Kepada sahabatnya yang terbiasa mempuisikan jeritannya .
Perihal anak-anaknya yang tlah terjual kepada takdir !
Airmatanya yang kembali menyambangi nasib !
Aku melihat Kartini melepaskan derai tawanya ! Terpingkal-pingkal menertawai rayuan dunia yang memintanya bertelanjang dada ! Mengubah kebayanya dengan tarian striptease ! Untuk mengundang decakkagum yang belum pernah ia dapati . Sambil meletakkan telunjuk pada lisan anaknya . Agar jangan terburu-buru memahaminya .
Aku melihat Kartini lebih kencang berlari !
Mendahului bangun pagi suaminya !
Mendahului cengkrama prahara yang mengikutinya .
Kembali lagi sesudah orang-orang terkasih tidur tuk bermimpi lagi !
Kartini..Kartini...!
Oleh: Ifadli Marid
Sumber: https://puisicintasejati1.blogspot.com/2016/03/kumpulan-puisi-memperingati-hari-kartini.html

Surat Untukmu di Masa Lalu

Raden... Keluargamu terhormat...
Ajeng... Dirimu indah...
Kartini... Itulah kamu dikenal...
Namamu bagai lukisan yang penuh warna...
Bukumu mengubah sejarah...
Mengubah takdir perempuan...
Mengubah kekejaman masa lampau...
Biarkan kami berkarya bebas...
Masa lalu kini beralih dan telah kutulis...
Menulis untukmu kisahku kini...
Dunia yang kau nanti sudah terbukti...
Wanita sungguh maju dan tetap berbakti...
Mata yang cerah kadang penuh emosi...
Menahan air mata dan senyum rapuh tersunting di wajahnya...
Dipaksakan mencinta walau hati tak ingin...
Terus berontak menghapus kegelapan...
Namamu terus dikumandangkan...
Revolusi wanita tak ingin disia-siakan...
Kini kami disejajarkan...
Terus buktikan kamilah penerusmu ya Raden...
Alunan lagu bawakan haru biru...
Tentang semua tentang dirimu...
Sepucuk surat untukmu masa lalu...
Kuharap kau bisa baca semua itu...
Dirimu terlelap di usia muda...
Tapi karyamu terus berkelana...
Tak kenal batas bagai burung terbang bebas...
Sampai kini masih kami kenang ya Raden...
Terang kini telah terbit...
Senyum telah kembali bangkit...
Yang berlalu takkan pernah diungkit...
Kami inilah para penerusmu Kartini...
Penulis: Lionel
Sumber: http://handyrey04.blogspot.com/2017/04/puisi-memperingati-hari-kartini-2017.html

KARTINI

Siapa yang tak mengenal dia
Pahlawan dari kaum hawa
Tuhan Telah mengirimkan dia
Sebagai hadiah untuk wanita
Tanpa dia, mimpi para perempuan tenggelam
Tanpa dia, harapan wanita tak ada
Dialah Raden Ajeng Kartini
pencetus habis gelap terbitlah terang
Sumber: https://aljundiesalama.wordpress.com/2015/05/15/puisi-kartini/