Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Membuat Bonsai Kelapa Bercabang dalam Pot

Bonsai merupakan teknik menanam tumbuhan yang dikerdilkan. Banyak orang tertarik mengembangkan metode membonsai, apalagi biasanya harga tanaman yang dibonsai cukup mahal dan tanaman akan terlihat berkelas. Salah satu contoh tanaman yang kini sedang hangat-hangatnya ditanam sebagai bonsai adalah bonsai kelapa bercabang.
 
Jenis-Jenis Tanaman Kelapa Bonsai
Untuk membuat bonsai kelapa sendiri, tentunya Anda perlu mengetahui beberapa jenis pohon kelapa yang potensial untuk dibonsai, misalnya beberapa varietas berikut :
  • Kelapa Gading Susu. Memiliki tandan yang berwarna putih kekuningan, sangat baik tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Banyak dibonsai karena warnanya yang sangat cantik sebagai tanaman hias.
  • Kelapa Gading Merah. Dengan warna tandan yang merah kekuningan, kelapa gading merah juga sangat cantik jika dijadikan bonsai. Hanya saja untuk membonsai kelapa gading merah, Anda perlu melakukan perawatan ekstra dibandingkan perawatan kelapa gading susu.
  • Kelapa Albino. Seperti namanya, kelapa albino memiliki tandan yang berwarna putih dengan kesan silver.
Panduan Membuat Bonsai Kelapa Bercabang dalam Pot

Cara Membuat Bonsai Kelapa Bercabang

Menanam bonsai kelapa bercabang akan membutuhkan sedikitnya 7 tahapan, yaitu pemilihan bibit kelapa, proses hingga bibit bertunas, pengupasan sabut kelapa, proses penanaman, pemotongan daun kelapa, pemotongan tunas muda, dan perawatan bonsai kelapa. Untuk lebih detailnya, diulas dalam bahasan berikut.

1. Pemilihan Bibit Kelapa

Untuk membuat bonsai kelapa, tentunya Anda harus menyiapkan bibit tanaman kelapa yang baru tumbuh, sehingga lebih mudah dibentuk nantinya. Bibit bisa didapatkan dengan memetik langsung buah kelapa dari pohonnya. Memetik langsung adalah cara yang paling baik karena bentuk tempurung kelapa pastinya akan lebih sempurna dibandingkan jika sudah terjatuh dari ketinggian tertentu.

Saat memilih bibit kelapa, cari batok kelapa yang ukurannya kecil, namun memiliki calon akar besar. Hal ini cukup penting karena dengan batok berukuran kecil, Anda akan lebih mudah membuat cabang pada batang kelapa nantinya. Pilih juga kelapa yang usianya sudah tua sehingga akan lebih mudah bertunas.

2. Proses Hingga Bibit Bertunas

Setelah menemukan bibit kelapa terbaik, Anda harus menunggu selama beberapa waktu hingga tunas muncul dari batok kelapa. Batok kelapa sendiri nantinya akan menjadi elemen yang penting untuk keindahan bonsai, sehingga dari awal Anda sudah harus menentukan posisi batok kelapa.

Jika diposisikan vertikal, maka tunas akan tumbuh ke atas dan batok nantinya akan dikelilingi dengan akar. Namun jika diposisikan horizontal, Anda akan menadapatkan bonsai dengan batok yang mirip seperti rumah siput. Pilihlah sesuai preferensi Anda mengingat bentuk bonsai nantinya akan dinikmati oleh diri Anda sendiri.

Jika ingin lebih cepat bertunas, letakkan batok kelapa di tempat yang lembab dan rajin-rajinlah menyiramnya dengan air. Bibit kemudian akan menumbuhkan tunas selama sekitar 1-2 minggu.

3. Pengupasan Sabut Kelapa

Setelah tunas muncul cukup besar, maka langkah selanjutnya adalah mengupas sabut kelapa. Sabut dikupas untuk menunjang pertumbuhan akar sehingga bonsai tumbuh lebih subur.

Untuk mengupas sabut kelapa, harus dilakukan secara hati-hati. Anda bisa menggunakan tangan langsung atau menggunakan bantuan tang. Sebelumnya batok kelapa bisa dipotong sepertiga bagian luarnya terlebih dahulu menggunakan gergaji atau pisau hingga sabutnya terlihat. Kemudian kupas serabut kelapa secara perlahan, jangan sampai Anda merusak akar dan batoknya.

Saat mengupas sabut kelapa, seringkali ditemukan akar yang menempel pada serabut. Beri ekstra perhatian agar akar tidak ikut tercabut.

4. Proses Penanaman

Setelah serabut cukup bersih, maka sepertiga batok yang sudah berlubang dan dibersihkan sabutnya bisa ditanam dengan bagian akar menghadap ke tanah dan bagian batok kelapa diatasnya. Media yang biasanya digunakan untuk menanam bonsai kelapa adalah pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.

Usahakan saat proses penanaman seluruh bagian akar tertutup dengan media tanam. Akar yang terpotong dapat menyebabkan serangan hama seperti kutu putih.

Saat proses penanaman, Anda bisa juga mengamplas bagian batok kelapa yang tersisa sehingga terlihat lebih cantik sebagai tanaman bonsai hias.

5. Pemotongan Daun Kelapa

Mulai dari sini, Anda akan menginisiasi terbentuknya bonsai kelapa yang tidak tumbuh terlalu tinggi. Triknya mudah saja, yaitu dengan memotong daun kelapa yang masih sangat muda dan belum terbuka. Gunakan pisau atau gunting tanaman.

Lakukan pemotongan daun sebagian saja untuk setiap daun muda yang mulai tumbuh, sehingga nantinya bonsai yang Anda miliki berukuran kecil dan sangat cantik. Dari sini pula lah cabang akan mulai banyak terbentuk karena daun rajin dipotong.

6. Pemotongan Tunas Baru

Demi merawat bonsai kelapa, Anda harus rajin memperhatikan tunas baru yang tumbuh ketika bonsai sudah berukuran sedang (kira-kira 15-20 cm). Tunas baru yang muncul ini akan menyebabkan bentuk bonsai kurang rapi dan indah, sehingga Anda harus memotongnya. Pemotongan tunas juga dimaksudkan untuk membentuk batang yang lebih bagus.

Potong tunas secara hari-hati agar tidak melukai bonsai yang sudah mulai tumbuh dengan baik. Tunas kelapa muncul dengan sangat cepat, setiap 3 hari sekali Anda akan menemui tunas baru. Lakukan pemotongan tunas secara rutin sehingga hasil bonsai kelapa memuaskan.

7. Perawatan Bonsai Kelapa

Untuk merawat bonsai kelapa bercabang, caranya mudah saja, yaitu dengan memupuk dan menyiramnya secara rutin. Penyiraman dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari. Bisa menggunakan air larutan garam untuk pertumbuhan bonsai kelapa yang lebih optimal.

Pemupukan dapat dilakukan setiap setengah bulan sekali, dengan tujuan agar tanah tetap gembur dan bonsai tetap tercukupi nutrisinya. Tambahkan pula insetisida untuk menghalau hama dan penyakit.

Demikianlah tahapan dalam membuat bonsai kelapa bercabang yang bisa dilakukan sendiri di pekarangan dengan peralatan dan bahan yang sederhana. Walaupun tergolong cukup membutuhkan kesabaran, namun hasilnya akan membuat pekarangan Anda semakin cantik nan hijau. Selamat mencoba!